Mandi air hangat atau Mandi dengan Air Panas, terutama di malam hari sebelum tidur dikatakan sangat baik bagi seseorang yang mengalami insomnia.
Seorang ahli dermatologi dari Amerika dan seorang profesor di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, Gary Goldenberg, merekomendasikan untuk mandi menggunakan air hangat selama 5 hingga 10 menit, tidak boleh lebih dari itu.
Untuk mengatasi insomnia, seorang psikolog klinis dan sekaligus pakar tidur dari Amerika, Dr. Janet K. Kennedy menyarankan untuk mandi 90 menit sebelum tidur.
“Tubuh secara alami akan menjadi dingin ketika mendekati waktu tidur, selaras dengan ritme sirkadian,” ujarnya.
“Mandi secara artifisial meningkatkan suhu lagi dan memungkinkan pendinginan yang lebih cepat, yang kelihatannya mempercepat tidur,” sambungnya, seperti yang dilansir dari New York Times.
Selain bagus untuk mengatasi insomnia, mandi air hangat, bahkan panas, dapat menurunkan gula darah. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi penderita diabetes.
Melansir Livestrong, sebuah artikel yang terbit pada 2008 di Diabetes Health melaporkan, Dr. Philip Hooper dari McKee Medical Center di Loveland, Colorado, telah melakukan penelitian untuk penderita diabetes tipe 2.
Ia menemukan bahwa kadar gula darah menurun dan pola tidur ditingkatkan dengan terapi bak mandi air panas setiap hari.
Artikel ini juga didukung oleh penelitian dari Universitas Loughborough, Inggris yang menunjukkan bersantai di pemandian air panas meningkatkan peradangan dan menurunkan kadar gula darah.
Sebab selama berendam di air hangat selama satu jam akan memicu pelepasan zat kimia yang memerangi peradangan dengan cara yang sama seperti olahraga. Para peneliti menganalisis sepuluh pria gemuk yang berendam di air 38 °C selama satu jam.
Sebelum mandi, para peneliti sudah mengambil sempel darah d setelahnya peneliti juga melakukan hal yang sama untuk menguji kadar glukosa dan insulin mereka.
Detak jantung, tekanan darah dan rekaman suhu tubuh juga diperiksa setiap 15 menit selama mandi.
Setelah itu, mereka juga disarankan untuk mandi di rumah menggunakan air panas sebelum dilakukan tes darah tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan, hanya dengan satu mandi air panas dapat meningkatkan kadar bahan kimia inflamasi IL-6 dalam aliran darah.
Ini juga meningkat selama olahraga, yang memicu respons peradangan.
Puncak pada IL-6 kemudian diikuti oleh pelepasan zat-zat yang memerangi tingkat peradangan yang tidak sehat.
Berendam pada air panas juga memicu pelepasan nitrit oksida, yang dapat melemaskan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology dan dipimpin oleh PhD Sven Hoekstra ini juga percaya bahwa mandi air panas dapat ‘meningkatkan aspek profil inflamasi dan meningkatkan metabolisme glukosa pada pria jantan yang kelebihan berat badan’.
Studi ini juga disebut dapat meningkatkan kesehatan metabolisme pada orang yang tidak dapat berolahraga. Misalnya jika orang tersebut mengalami asma yang kambuh atau gegar otak.(*)